Cafebahasaku.com

SELAMAT DATANG !!!

BLOGG INI MERUPAKAN SARANA SEBAGAI MEDIASI UNTUK MENAMPUNG SEGALA KREATIVITAS ANAK BANGSA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA & SASTRA INDONESIA

Senin, 21 Desember 2009

PRINSIP-PRINSIP BELAJAR & MENGAJAR

PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN MENGAJAR



Pasca Sarjana Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Unisma


Sebelum berbicara lebih jauh tentang prinsip-prinsip belajar dan mengajar, berikut ini akan diuraikan pengertian dari prinsip, belajar, dan mengajar terlebih dahulu agar kita memiliki konsep yang sama.

Pengertian Prinsip
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prinsip berarti dasar atau asas. Maksudnya kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya.
Dengan kata lain prinsip adalah berbagai hal yang harus dijadikan patokan atau pedoman dalam menentukan berbagai hal. Bila dalam menentukan berbagai hal tersebut tidak berpedoman pada prinsip, maka hal yang terjadi kemudian adalah tujuan yang tidak tercapai karena pada hakekatnya prinsip merupakan ciri dari sesuatu.
Dengan demikian yang dimaksud prinsip belajar dan mengajar adalah berbagai hal yang harus dijadikan patokan atau pedoman dalam menentukan berbagai hal yang terkait dengan kegiatan belajar dan mengajar.

Pengertian Belajar
Banyak para ahli yang mendefinisikan belajar. Pada kesempatan ini hanya satu definisi belajar yang dikemukakan sebab pembahasan utama dalam makalah ini bukanlah masalah konsep belajar.
Menurut Gagne (1984), belajar ialah suatu proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Seseorang dikatakan belajar bila terjadi perubahan perilaku. Sedangkan perubahan-perubahan yang disebabkan oleh proses fisiologis, meka-nik, dan kematangan tidak dapat dikategorikan sebagai belajar.
Perubahan dalam sifat-sifat fisik, misalnya tinggi dan berat, tidak termasuk belajar. Karena perubahan semacam itu termasuk perubahan fisiologis. Demikian juga dengan perkembangan berbicara dan berjalan pada manusia tidak dapat dikatakan sebagai belajar karena perkembangan berbicara dan berjalan pada manusia pada umumnya lebih banyak disebabkan oleh kematangan daripada belajar.

Pengertian Mengajar
Pandangan lama menyatakan bahwa mengajar ialah proses pemberian atau penyam-paian pengetahuan. Pandangan demikian berdampak pada proses belajar mengajar ysng bersifat teacher-centered. Pengajaran menjadi berpusat pada guru, mengajar lebih dominan daripada belajar.
Seiring dengan perkembangan global yang tidak mengenal kompromistis, pan-dangan lama tentang mengajar pun berubah. Mengajar tidak dipandang lagi sebagai proses penyampaian pengetahuan, melainkan sebagai upaya atau proses yang dilakukan oleh guru untuk membuat siswa-siswanya belajar (Depdiknas, 2003). Pengajaran tidak lagi bersifat teacher-centered, tetapi telah bergeser pada pengajaran yang bersifat student-centered.

Prinsip-Prinsip Belajar
Adapun prinsip-prinsip belajar yang perlu diperhatikan terutama oleh pendidik ada 8 (http://re-searchengines.com/rustanti30708.html) yaitu:
1. Perhatian
Sebelum pembelajaran dimulai, guru hendaknya menarik perhatian siswa agar siswa berkonsentrasi dan tertarik pada materi pelajaran yang sedang diajarkan.
2. Motivasi
Jika perhatian siswa sudah terpusat, maka langkah selanjutnya adalah memotivasi siswa. Walaupun siswa sudah termotivasi dengan kegiatan awal saat guru mengon-disikan agar perhatian siswa terpusat pada materi pelajaran yang sedang ber-langsung, namun guru wajib membangun motivasi sepanjang proses belajar dan pembelajaran berlangsung agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik.
3. Keaktifan Siswa
Pembelajaran akan bermakna apabila siswa aktif dalam proses belajar dan pembela-jaran. Siswa tidak sekedar menerima dan menelan konsep-konsep yang disampaikan guru, tetapi siswa beraktivitas langsung. Dalam hal ini guru perlu menciptakan si-tuasi yang menimbulkan aktivitas siswa.
4. Keterlibatan Langsung
Supaya siswa banyak terlibat dalam proses pembelajaran, guru hendaknya memilih dan mempersiapkan kegaitan-kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
5. Pengulangan Belajar
Penguasaan materi oleh siswa tidak bisa berlangsung secara singkat. Siswa perlu melakukan pengulangan-pengulangan supaya materi yang dipelajari tetap ingat.
6. Materi Pelajaran yang Merangsang dan Menantang
Kadang siswa merasam bosan dan tidak tertarik dengan materi yang sedang diajar-kan. Untuk menghindari gejala yang seperti ini guru harus memilih dan mengor-ganisir materi sedemikian rupa sehingga merangsang dan menantang siswa untuk memperlajarinya.



7. Balikan atau Penguatan
Penguatan atau reinforcement yang mempunyai efek yang besar jika sering diberi-kan kepada siswa. Setiap keberhasilan siswa sekecil apapun hendaknya ditanggapi dengan memberikan penghargaan.
8. Karakteristik Siswa
Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan individu baik secara fisik maupun secara psikis akan mempengaruhi cara belajar siswa tersebut, sehingga guru perlu memperhatikan cara pembelajaran yang diberikan kepada siswa tersebut misalnya, mengatur tempat duduk, mengatur jadwal pelajaran, dll.

Sementara itu ada juga yang menguraikan prinsip-prinsip belajar ada 11 (http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail2&ID=168), yaitu:
1. Prinsip Latihan
Apa yang dipelajari seseorang adalah apa yang dilakukannya. Semakin banyak ia melakukan sesuatu yang berkaitan dengan materi yang dipelajarinya semakin tinggi intensitas belajarnya.
2. Prinsip Asosiasi
Orang yang belajar adalah orang yang berusaha menghubung-hubungkan pengeta-huan yang dimiliki semakin mudah belajar.
3. Prinsip Efek (Akibat)
Orang yang belajar melakukan aktifitas fisik dan mental yang dibarengi oleh perasa-annya, senang atau tidak senang
4. Prinsip Kesiapan (readiness)
Orang akan belajar apabila dirinya sudah siap untuk belajar, baik secara fisik atau siap mentalnya.
5. Prinsip Pengahayatan Tujuan
Orang akan lebih terdorong untuk belajar sesuatu apabila ia benar-benar menyadari dan menghayati alasan mengapa ia harus mempelajari itu.
6. Prinsip Urutan Bertahap (sequenoe)
Seseorang akan lebih mudah belajar apabila ia melakukannya dari yang paling mudah ke yang paling sulit.
7. Prinsip Menghormati Perbedaan Individual (Individualisasi)
Setiap orang mempunyai cara yang tersendiri dan unik mempelajari sesuatu.
8. Prinsip Kesempatan Belajar yang Memadai
Setiap orang akan dapat memahami sesuatu pelajaran dengan baik apabila ia men-dapat kesempatan belajar dan melakukan sendiri pekerjaan itu.

9. Prinsip Mengetahui Hasil Belajar dengan Segera (evaluasi)
Seseorang akan lebih lancar belajar apabila ia setiap saat mengetahui bahwa ia maju belajar dengan betul dan tidak melakukan kekeliruan.
10. Prinsip Pemusatan
Seseorang akan lebih mudah belajar sesuatu yang terpusat jelas yaitu dengan topik dan tujuannya.
11. Prinsip Konteks
Orang belajar menghendaki situasi belajar yang nyata yang sama dengan situasi dimana hasil belajarnya nanti digunakan. Semakin nyata situasinya, semakin baik hasil belajarnya.

Ada juga yang mengemukakan prinsip-prinsip belajar sebagai berikut:
1. Belajar akan terjadi apabila perilaku baru memberikan kepuasan bagi siswa.
2. Belajar harus bermakna.
3. Belajar akan terjadi bila ada keterkaitan antara pengetahuan yang dimiliki siswa.
4. Ada pengaruh pengetahuan terhadap belajar.
5. Siswa memiliki kemampuan untuk menguasai
6. Belajar akan efektif jika siswa terlibat secara aktif
7. Belajar akan efektif jika ada pengulangan
8. Belajar akan terjadi jika dalam situasi nyata dan sesuai dengan kehidupan sebenar-nya.
9. Belajar akan terjadi jika siswa siap untuk belajar
10. Belajar akan terjadi jika siswa diberi kesempatan mengembangkan pengetahuannya.
11. Belajar akan lebih efektif jika guru memberi penguatan dan hadiah dengan baik.
12. Belajar akan terjadi jika siswa mengetahui kemajuan belajarnya.
13. Perbedaan individu dalam kemampuan belajar

Prinsip-Prinsip Mengajar
Prinsip mengajar adalah suatu aturan yang berlaku bagi seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Prinsip-prinsip tersebut disebut dengan Asas-asas Didaktik (http://www.mitrapulsa.com/prinsipbelajar.html)
Adapun prinsip-prinsip mengajar tersebut antara lain:
1. Asas perhatian, yaitu asas membangkitkan perhatian siswa.
2. Asas aktivitas, yaitu asas mengaktifkan jasmani dan mental siswa.
3. Asas apersepsi, yaitu asas menghubungkan dengan apa yang telah dikenal anak.
4. Asas peragaan, yaitu asas memperagakan pengajaran.
5. Asas ulangan, yaitu asas mengadakan ulangan-ulangan yang teratur.
6. Asas korelasi, yaitu asas mengadakan hubungan dengan pelajaran lainnya.
7. Asas konsentrasi, yaitu asas pemusatan pada pokok masalah.
8. Asas individualisasi, yaitu asas penyesuaian pada sifat dan bakat masing-masing anak.
9. Asas sosialisasi, yaitu menciptakan/menyesuaikan dengan lingkungan
10. Asas Evaluasi, yaitu mengadakan penilaian yang tepat dan teliti

Rumusan lain menyatakan prinsip-prinsip mengajar adalah sebagai berikut:
1. Siswa harus memahami tujuan mata pelajaran.
2. Siswa harus memiliki keinginan untuk belajar.
3. Siswa harus menjaga keramahan dan suasana yang santai sehingga siswa bisa mena-nyakan hal yang tidak bisa diikuti.
4. Kondisi fisik harus menyenangkan dan sesuai.
5. Guru harus melibatkan siswa sehingga mereka berpartisipasi dan menerima tanggung jawab dalam proses pembelajaran.
6. Guru harus memanfaatkan pengalaman siswa.
7. Guru harus menyiapkan kelas dengan baik, memahami siswa dan bersemangat dalam mengajar.
8. Metode harus bervariasi dan tepat.
9. Guru harus selalu belajar dan menyesuaikan cara mengajarnya sesuai dengan perkembangan metode yang baru.





DAFTAR RUJUKAN

Dahar, Ratna, Wilis.1988. Teori-Teori Belajar. Bandung: P2LPTK
Depdiknas. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Depdiknas. 2003. Model Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar. Jakarta:
Proyek Peningkatan Mutu Pelajaran IPA (SEQIP).
Rose, Colin. 2003. Kuasai Lebih Cepat: Buku Pintar Accelerated Learning. Bandung:Kaifa
http://re-searchengines.com/rustanti30708.html
http://re-sehttp://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail2&ID=168
http://www.mitrapulsa.com/prinsipbelajar.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar