Cafebahasaku.com

SELAMAT DATANG !!!

BLOGG INI MERUPAKAN SARANA SEBAGAI MEDIASI UNTUK MENAMPUNG SEGALA KREATIVITAS ANAK BANGSA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA & SASTRA INDONESIA

Minggu, 17 Oktober 2010

RPP Hasil Workshop

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : SMAN 3 BOJONEGORO
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / 1
Pertemuan ke- : '...........
Alokasi Waktu : 2 x 45'

I.Standar Kompetensi : Mendengarkan Memahami isi siaran berita / nonberita yang
disampaikan secara langsung/tidak langsung

II.Kompetensi Dasar : Menyampaikan tanggapan terhadap isi berita/nonberita yang
didengarkan melalui media elektronik radio/TV .

Proposal PTK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI TEKNIK KOLABORASI (READING WRITING CONNECTION)
(Sebuah Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas XI IPS3 SMAN 3 Bojonegoro 2010)

I.Pendahuluan

a.Latar Belakang
Kelas besar merupakan salah satu kendala bagi guru .Bagaimana mungkin guru memeriksa karangan siswa yang banyak dalam waktu yang singkat? Sementara menulis bukan hanya sekadar menuangkan bahasa ujaran ke dalam sebuah tulisan, tapi merupakan mekanisme curahan ide,gagasan atau ilmu yang dituliskan dengan struktur yang enar,berkoherensi dengan baik antarparagraf an bebas dari kesalahan-kesalahan mekanikdan tanda baca.Menulis adalah sebuah kemampuan,kemahiran dan kepiawaian seseorang dalam menyampaikan gagasannya ke dalam sebuah wacana agar dapat diterima oleh pembaca yang heterogen baik secara intelektual maupun social.Menurut Senny Suzanna Alwasilah (2008:42-43)
Kemampuan menulis argumentasi merupakan suatu kemampuan berbahasa dengan mengungkapkan argumen-argumen atau alasan dalam mengkomunikasikan baik secara tidak langsung maupun langsung.
Dalam kegiatan modern kemampuan menulis seseorang khususnya dalam menulis argumentasi sangatlah dibutuhkan. Dengan kemampuan menulis argumentasi seorang akan diakui kebereadaanya khususnya menyampaikan gagasan atau mengkomunikasikan pikiran-pikiran. Menurut Mosley dalam Guntur Tarigan (1985: 4) Sebab bagaimanapun orang orang yang dapat menyusun pikiran dan mengutarakan dengan jelas, kejelasan ini tergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat.
Dalam kenyataan yang terjadi bahwa kemampuan menulis argumentasi siswa kelas XI IPS 3 SMAN 3 Bojonegoro sangat dinamis dan perlu untuk ditingkatkan. Sehubungan dengan permasalahan tersebut penelitian ini kami beri judul: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI TEKNIK KOLABORASI (READING WRITING CONNECTIN).Sebuah Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas XI IPS3 SMAN 3 Bojonegoro 2010.
Penelitian ini untuk memastikan bagaimanakah kemampuan menulis argumentasi dengan strategi KOLABORASI apakah terjadi peningkatan? Jadi dengan inilah penelitian ini dilakukan untuk memperoleh deskripsi singkat dan setail terkait Teknik Kolaborasi dalam upaya peningkatan kemampuan menulisar argumentasi.

b.Perumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut;
1. Bagaimanakah penerapan teknik Kolaborasi ( Reading Writing Connection) dalam
meningkatkan kemampuan menulis argumentasi siswa Kelas XI IPS3 SMAN 3
Bojonegoro 2010?
2. Apakah penerapan teknik kolaborasi (Reading Writng Connection) dapat
meningkatkan kemampuan menulis argumentasi siswa Kelas XI IPS3 SMAN 3
Bojonegoro 2010?

c.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis argumentasi melalui teknik kolaborasi (Reading Writing Connection) Kelas XI IPS3 SMAN 3 Bojonegoro 2010


d. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Siswa
Siswa menjadi lebih termotivasi dan aktif dalam pembelajaran menulis argumentasi melalui teknik kolaborasi ( Reading Writing Connection).
2. Guru
Menambah wawasan guru dalam pembelajaran menulis argumentasi melalui teknik kolaborasi (Reading Writing Connection)
3. Sekolah
Sebagai pemasukan bagi sekolah tentang bagaimana menggunakan teknik kolaborasi
( Reading Writing Connection) dalam pembelajaran menulis argumentasi.


II. Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian

a. Kajian Teoretis

1. Hakikat Kemampuan Menulis Argumentasi
Menulis adalah adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan: 1985: 21). Sementara itu kata argumentasi menurut kamus besar bahasa Indonesia (2001: 64) adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat.
Berdasarkan batasan diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis argumentasi adalah kemampuan menulis seorang akan diakui kebereadaanya khususnya menyampaikan gagasan atau mengkomunikasikan pikiran-pikiran dengan disertai alasan-alasan atau pendapat yang didukung alas an yang jelas. Sebab bagaimanapun orang orang yang dapat menyusun pikran dan mengutarakan dengan jelas, kejelasan ini tergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat.

2. Hakikat Teknik Kolaborasi ( Reading Writing Connection).









Strategi ini terfokus pada proses pembimbingan aktivitas menulis siswa secara langsung (Blake dan spennato dalam Eanes, 1997: 478). Kegiatan awal yang dilakukan adalah (1) menyiapkan siswa untuk menulis; (2) membentuk kelompok berpasangan (partnersiswa), dan (3) menginformasikan tujuan pembelajaran, misalnya siswa diharapkan dapat menulis karangan argumentasi. Pada kegiatan pramenulis, siswa diminta untuk membaca sejumlah teks yang disediakan guru agar mampu menemukan ide yang memberikan kemampuan untuk tulisannya. Ide yang ditemukan dicatat. Guru dan siswa lain membantu menyeleksi ide yang dapat dipilih secara tepat. Guru membantu siswa mengembangkan daftar sumber informasi atau teks yang mungkin diperlukan siswa.
Selanjutnya, guru membantu siswa memformulasikan pertanyaan-pertanyaan yang mesti dijawab siswa dalam tugas menulis. Misalnya, dengan pertanyaan model jurnalistik 5W dan 1H. Siswa dengan bantuan guru memutuskan sumber informasi (teks) yang mungkin dapat membantu untuk menjawab pertanyaan tersebut. Jika terjadi kesenjangan(gap) untuk kelengkapan dan keakurasian informasi atas pertanyaan tersebut, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk konsultasi.
Pada kegiatan inti, saat-menulis (1) siswa mengorganisasikan ide dan menulis draf awal, (2) draf awal yang disusun dibacakan kepada partnersiswa (teman sebangku) dan guru untuk mendapatkan balikan atau masukan dan anjuran berbagai aspek tulisan, misalnya apakah maksud tulisanmu sudah tepat? Atau apakah tidak sebaiknya kalimatmu kamu nyatakan dengan cara begini? Balikan atau masukan dan anjuran itu dicatat pada draf awal. (3). Setelah direvisi draf berdasarkan balikan atau masukan dan anjuran yang ditawarkan itu, darf kedua diedit oleh partner siswa dan guru tentang aspek mekanis, seperti penulisan huruf capital, tanda baca, komponen kebahasaan lainnya. Partner siswa dan guru memberikan penghargaan atau pujian tertulis tentang beberapa aspek tulisan dan disertai komentar dan hal-hal tersebut. (4) kemudian, siswa menulis kembali ke dalam draf (tulisan) final.
Pada kegiatan penutup, pascamenulis (1) siswa mempublikasikan kepada teman atau majalah dinding untuk mendapatkan respon. Alokasi waktu dalam pembelajaran bersifat fleksibel.

b. Kerangka Berfikir
Pada prinsipnya menulis argumentasi adalah kemampuan untuk mengungkapkan ide-ide atau gagasan dalam bentuk tulisan yang mengedepakan argumen. Sebuah karangan yang dibuat siswa akan baik manakala juga terkait dengan strategi yang digunakan.
Peningkatan kemampuan menulis argumentasi melalui Teknik Kolaborasi ( Reading Writing Connection) siswa kelas XI IPS 3SMAN 3 Bojonegoro 2009 tidaklah mudah. Paling tidak siswa harus memahami lebih detail konsep dan kakikat karangan argumentasi.
Dengan strategi ini siswa dapat terjalin suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Dengan kata lain, siswa juga merasa lebih aktif, siswa bisa sharing dengan teman, dan siswa kritis guru kreatif.

c. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang masalah, kajian teoritis, dan kerangka berfikir di atas, maka dapat diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:
Peningkatan kemampuan menulis argumentasi siswa Kelas XI IPS3 SMAN 3 Bojonegoro 2010 dapat dilakukan dengan melalui penerapan teknik kolaborasi ( Reading Writing Connection).

Penerapan Teknik Kolaborasi ( Reading Writing Connection).
dapat meningkatkan kemampuan kemampuan menulis argumentasi siswa kelas XI IPS3 SMAN 3 Bojonegoro.

III. Metodologi Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
Penelitian yang berjudul: Peningkatan Kemampuan Menulis Argumentasi Melalui Teknik Kolaborasi ( Reading Writing Connection).
di Kelas XI IPS3 SMAN 3 Bojonegoro 2010, termasuk penelitian tindakan kelas.

b. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPS 3 SMAN 3 Bojonegoro mulai bulan Nopember 2010 sampai dengan bulan Januari 2011 selama 3 bulan. Secara rinci kegiatan yang dilakukan untuk 3 bulan tersebut sebagaimana pada table berikut:




c. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru atau peneliti sendiri dalam hal ini guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMAN 3 Bojonegoro dan siswa kelas XI IPS3 SMAN 3 Bojonegoro.

d. Data dan Sumber data
Data penelitian ini meliputi : (1) data kemampuan menulis argumentasi (2) teknik kolaborasi ( Reading Writing Connection) Sumber data yang akan diambil adalah berasal dari informan, yaitu guru mata pelajaran pada kelas XI IPS3 SMAN 3 Bojonegoro. Dan juga data tentang ketrampilan menulis argumentasi sebelum dan setelah diterapkanya teknik kolaborasi ( Reading Writing Connection).

e. Teknik Pengumpulan Data
Populasi target penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS sedangkan populasi terjangkau adalah siswa kelas XI IPS 3 tahun pelajaran 2010/2011 seluruhnya berjumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan:
a. Observasi
Observasi ini dilakukan untuk memantau proses dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk menyusun langkah-langkah perbaikan agar lebih efektifdan efisien. Observasi dilakukan dengan memusatkan pada proses dan hasil tindakan pembelajaran serta peristiwa-peristiwa yang melingkupinya.
b. Tes
Kemampuan menulis argumentasi pada siswa dikukur melalui tes dalam uraian dalam bentuk mengarang. Hasil siklus dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui keefektifan tindakan.
f. Validitas Data
Dalam penelitian ada dua data, yaitu (1) data peningkatan kemampuan menulis argumentasi, (2)Hasil penerapan teknik kolaborasi ( Reading Writing Connection).
Kedua data tersebut masing-masing diperoleh dengan menggunakan instrumen tes.



g. Teknik Analsis Data
Data yang telah terkumpul dengan instrument penelitian ini kemudian, dilakukan analisis kritis dan deskriptif komparatif. Analisis deskriptif dilakukan dengan menyajikan data penelitian yang berupa deskripsi tentang peningkatan kemampuan menulis argumentasi, data tentang teknik kolaborasi ( Reading Writing Connection).
Data yang berupa nilai tes antar siklus tersebut dibandingkan hingga hasilnya dapat mencapai batas ketercapaian yang telah ditetapkan dalam indicator kerja.
h. Indikator Kerja
Indikator kerja dalam penelitian ini ditetapkan sebagai berikut:
Minimal 85% siswa memperoleh nilai 70 atau lebih dalam kemampuan menulis argumentasi sebagai ambang batas tuntas
i.Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan proses dalam penelitian tindakan kelas. Dalam hal ini melalui beberapa tahap:
a.Mengembangkan fokus penelitian
b.Rencana tindakan perbaikan
c.Pelaksanaan tindakan dan observasi serta interpelasi
d.Analisis dan refleksi
e.Perencanaan tindak lanjut













DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah,A.Chaedar.2008.Pokoknya Menulis.Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Gorys Keraf. 1984. Komposisi. Ende Flores: Penerbit Nusa Indah.

Henry Guntur Tarigan. 1985. Menulis Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): 2001: Balai Pustaka.

Rustamaji. 2006. Panduan Belajar Bahasa Indonesia. Penerbit: Yogyakarta: Penerbit Primagama.

Sukidin,dkk.2008.Manajemen Penelitin Tindakan Kelas.Bandung: Insan Cendekia.