Cafebahasaku.com

SELAMAT DATANG !!!

BLOGG INI MERUPAKAN SARANA SEBAGAI MEDIASI UNTUK MENAMPUNG SEGALA KREATIVITAS ANAK BANGSA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA & SASTRA INDONESIA

Kamis, 10 Desember 2009

PENGERTIAN & MANFAAT MEMBACA

Berapa lama waktu yang kita habiskan untuk membaca 
setiap harinya?

Bersyukurlah bagi Anda yang setiap harinya dapat meluangkan waktu untuk membaca. Sebagian orang memang ada yang mempunyai hobi membaca, namun sebagian yang lainnya lebih memilih nonoton TV, kongkow-kongkow, atau sekedar ngobrol. Sebagian orang tersebut beralasan kalau membaca itu membosankan, melelahkan, membuat kita mengantuk, dan kita juga akan merasa tidak nyaman jika dikatakan si kutu buku. Dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada saat mengantri, menunggu angkutan; sebagian besar dari kita lebih memilih bercakap-cakap dengan teman sebelah, daripada digunakan untuk membaca. Bukan suatu kesalahan memang, jika dalam keseharian kita, waktu yang ada digunakan lebih banyak untuk ngobrol atau nonton TV. Namun yang perlu diingat adalah kegiatan tersebut dilakukan dalam porsi waktu yang tidak berlebihan dan kegiatan tersebut memang benar-benar bermanfaat. Coba bandingkan dengan bangsa Jepang yang dikenal sebagai bangsa yang maju. Salah satu budaya mereka adalah budaya membaca.

MINAT BACA

Pemakaian “Authentic Materials”
dalam Pengajaran Bahasa Indonesia
bagi Penutur Asing

SUDARYONO
UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG


Pengantar
Dalam belajar bahasa asing dikenal empat jenis kemahiran, yaitu kemahiran mendengar, membaca, berbicara, dan menulis. Kemahiran mendengar dan membaca bersifat reseptif, sedang kemahiran berbicara dan menulis bersifat produktif. Penguasaan bahasa yang ideal mencakup keempat jenis kemahiran tersebut, walaupun kenyataannya ada siswa yang cepat mahir berbicara tetapi lemah dalam menulis atau sebaliknya (Lado, 1985).
Dalam hubungannya dengan retensi atau kemampuan mengingat kembali unsur-unsur bahasa yang sudah dipelajari, kemahiran membaca mempunyai derajat yang paling rendah. Seperti dilaporkan oleh Dale (1969) pada umumnya pembelajar hanya 10% mengingat dari apa yang mereka baca, 20% dari apa yang mereka dengar, 30% dari apa yang mereka lihat, 50% dari apa yang mereka dengar dan lihat, 70% dari apa yang mereka katakan dan tulis, dan 90% dari apa yang mereka katakan seperti yang mereka lakukan. Mengingat rendahnya kemampuan mengingat dari apa yang mereka baca dan dengar dalam proses belajar bahasa asing, maka pelajaran membaca, mendengar, dan berbicara harus mendapat perhatian yang seksama.
Salah satu problem dalam belajar bahasa asing ialah adanya kesenjangan antara bahasa pertama dan bahasa target yang akan dipelajari. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin jauh kesenjangan itu, semakin sulit proses pembelajarannya; dan semakin dekat kesenjangan itu, semakin mudah proses pembelajarannya. Kesulitan itu terasa pada pembelajar kelas pemula, atau pembelajar yang sama sekali belum mengenal bahasa target yang akan dipelajari. Pada situasi seperti itu penggunaan pendekatan dan pemilihan materi atau bahan ajar sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran bahasa asing. Melalui karangan pendek ini penulis akan menguraikan secara singkat pemakaian “authentic materials” dalam pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing. Uraian ini didasarkan pada materi dan pengalaman penulis mengajar bahasa Indonesia di James Cook University, Australia, dan University of Wisconsin di Madison, Amerika Serikat.

Membaca adalah …
• kegiatan untuk mendapatkan informasi penting.
• kegiatan yang memberikan kesenangan jiwa pada pembacanya.
• aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan.
• proses yang membantu memecahkan masalah pada penelitian.

Tentunya kegiatan membaca tidak “asing” bagi siswa. Tak sehari pun kegiatan membaca tidak dilakukan di sekolah. Mulai dari pelajaran hafalan hingga eksak tidak terlepas dari membaca. Karena itulah kemahiran membaca sangat diperlukan.

Penguasaan materi sangat tergantung dari kemampuan membaca. Siswa yang kemahiran membacanya tinggi tentunya akan mudah menguasai suatu materi dibandingkan siswa yang tidak memiliki pengetahuan akan teknik membaca. Karena lewat membaca siswa mendapatkan informasi tentang subjek yang dipelajari. Lewat membaca juga membantu siswa mengembangkan potensi dirinya untuk memahami dan menganalisa subjek.

Ada berbagai metode membaca, cara mana yang digunakan tergantung pada tujuannya. Ketika membaca novel untuk bersenang-senang, tentunya tidak perlu menganalisa kata demi kata tetapi hanya sekedar memindai bacaan. Sama juga ketika membaca koran, tidak perlu membaca semua kata tetapi hanya melihat judul berita dan mengambil informasi yang diinginkan. Namun ketika membaca dengan tujuan akademik, diperlukan konsentrasi tinggi dan kemampuan menganalisa bacaan agar dapat memahami dan mengingatnya.

Tips Meningkatkan Kemahiran Membaca
Ada tiga tahap yang perlu diperhatikan, yaitu:
• Sebelum membaca > Kenali buku yang akan dibaca
• Ketika membaca > Konsentrasilah dari awal hingga akhir
• Setelah membaca > Rangkum apa yang telah dibaca

Sebelum Membaca
Kenali buku yang akan dibaca dengan cara membaca:
• Judul Buku
• Daftar Isi
• Paragraf Pertama dan Terakhir, karena biasanya memuat kesimpulan dari bab tersebut
• Grafik, Tabel dan Diagram

Ketika Membaca
Konsentrasi dari awal hingga akhir adalah cara terbaik memahami suatu bacaan, selain itu perhatikan pula:
• Apa yang paling Anda cari dari bacaan itu
• Hindari membaca maraton
• Garis bawahi kata-kata penting, tetapi jangan lebih dari 10% bacaan
• Jadilah detektif yang baik

Setelah Membaca
Rangkum apa yang telah dibaca, selain itu:
• Ceritakan kembali apa yang telah Anda baca pada orang lain
• Buat rangkuman tidak lebih dari 24 jam setelah membaca
• Baca kembali rangkuman Anda tiap minggu

aidianetblogspot.com