Cafebahasaku.com

SELAMAT DATANG !!!

BLOGG INI MERUPAKAN SARANA SEBAGAI MEDIASI UNTUK MENAMPUNG SEGALA KREATIVITAS ANAK BANGSA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA & SASTRA INDONESIA

Sabtu, 17 November 2012

Mengapa Kekerasan antar Siswa ?

MENGAPA KEKERASAN ANTAS SISWA

Mengapa Kekerasan antar Siswa Peristiwa tawuran yang terus berulang dan pengeroyokan wartawan ini, disatu sisi menunjukkan sikap anarkis siswa yang sangat memperihatinkan. Padahal mereka merupakan generasi penerus bangsa yang akan memegang tongkat estafet pembangunan kedepan. Perilaku, sikap, pemikiran, kepatuhan atas norma, psikologi, dan prestasi generasi saat ini akan menentukan bagaimana negara ini akan dibangun dimasa depan. Menuju keberadaban dan memanusiakan manusia atau justru sebaliknya. Siapa yang salah dengan digunakannya pendekatan kekerasan oleh para siswa ini dibandingkan pendekatan logika dan kekeluargaan dalam penyelesaian suatu masalah ? Tentunya kita tidak perlu sibuk mencari siapa yang akan dikambinghitamkan. Teko air akan mengeluarkan susu, jika kita isi dengan susu dan sebaliknya akan mengeluarkan kopi jika kita isi dengan kopi. Jadi sikap kekerasan yang mudah bergejolak atau dominannya emosi dalam penyelesaian masalah ini bukan muncul seketika atau satu bulan bahkan satu dua tahun sebelumnya.
Tetapi sikap ini terbentuk dari multikondisi negatif disekeliling anak yang tanpa disadari sedikit demi sedikit terkristalisasi dalam watak, pola pikir dan sikapnya. Multikondisi ini bisa dari keluarga, sekolah, lingkungan bermain, masyarakat dan dalam skala besar, ketidakberesan politik, hukum dan ekonomi dinegara ini ikut berpartisipasi dalam pembentukan sikap anarkis tersebut. Jadi yang diperlukan dan segera dilakukan saat ini adalah bagaimana mendeteksi dan melakukan upaya preventif terhadap segala kondisi multikondisi negatif tersebut mulai dari keluarga, dunia pendidikan, masyarakat dan pemerintah. Bagaimana pendidikan agama dan moral sejak dini dilakukan dikeluarga. Dunia pendidikan merekonstruksi kembali arah pendidikan nasional, apakah tujuan membentuk manusia yang tidak hanya menguasai Iptek dan Imtaq sudah mampu diterjemahkan dalam implementasinya. Masyarakat dengan segala institusi sosialnya mereevaluasi kembali kontrol sosialnya. Kemudian pemerintah sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan harus mampu menstabilkan kesemerawutan yang terjadi saat ini agar berjalan normal dan sesuai jalurnya, sehingga masyarakat tidak putus asa akan masa depan bangsa ini Siswa Vs Hukum Peristiwa pengeroyokan siswa terhadap wartawan sudah dalam proses penyelidikan kepolisian dan beberapa siswa sudah dimintai keterangan. Aparat penegak hukum dan semua pihak, baik wartawan, orang tua siswa dan sekolah harus melihat permasalahan ini seobyektif mungkin dan tidak sekedar menegakkan hukum secara normatif saja. Karena tujuan penegakan hukum pada hakikatnya adalah keadilan, kemanfaatan dan kesejahteraan. Secara fakta, mungkin nanti para siswa memang terbukti telah melakukan kekerasan terhadap wartawan. Namun beberapa hal yang perlu diperhatikan dan digali aparat adalah apa latar belakang siswa melakukan, apakah mereka tahu konsekuensinya dan lebih jauh lagi apakah mereka memahami tugas wartawan yang dilindungi Undang-Undang Pers. Jadi, penegakan hukum kasus ini kiranya tidak mengedepankan normatif saja yang mungkin akan menyeret para siswa tersebut ke jeruji. Kemudian ini akan jadi pelajaran berharga, betapa kebebasan pers dilindungi. Namun sebenarnya lebih dari itu, kemanfaatan, keadilan dan kesejahteraan yang menjadi tujuan hukum, serta pendidikan dan masa depan anak sangat penting untuk diperhatikan dan dipertimbangkan. Penjara bukanlah sekolah yang baik bagi orang dewasa, apalagi bagi anak. Walaupun memang harus dijatuhkan sanksi, kiranya tidak mengenyampingkan pendidikan bagi si anak. ***********

Tidak ada komentar:

Posting Komentar