Cafebahasaku.com

SELAMAT DATANG !!!

BLOGG INI MERUPAKAN SARANA SEBAGAI MEDIASI UNTUK MENAMPUNG SEGALA KREATIVITAS ANAK BANGSA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA & SASTRA INDONESIA

Sabtu, 09 Mei 2020

Naskah Pelatihan Menulis gel. 11


Belajar dari Pengalaman Orang Lain
oleh: Denny Sofiastuti,M.Pd. (SMAN 21 Surabaya)




Puji Syukur patut saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena di siang hari pada bulan Ramadhan yang penuh berkah  ini saya masih diberi kesempatan untuk belajar guna menuntut ilmu tentang keterampilan menulis melalui yang disajikan oleh PB PGRI pusat ini.
Tak kenal maka tak sayang....perkenalkan saya Denny Sofiastuti,M.Pd sehari-hari mengajar di SMAN 21 Surabaya, saya tertarik untuk mengikuti pelatihan ini untuk lebih memperdalam kemampuan menulis yang saya miliki. Menyadari sepenuhnya bahwa kita sebagai manusia apalagi berprofesi sebagai pendidik tidak boleh berhenti belajar prinsip yang saya anut " Belajarlah semampang masih punya kesempatan, Tuntutlah ilmu walau harus sampai ke liang lahat" artinya kita tidak boleh berhenti belajar selama kita masih ada satu nafas di kerongkongan dan kita mampu melakukannya.

Bulan Ramadhan tahun ini jauh berbeda dengan Ramadhan sebelumnya, tahun ini ujian yang diberikan Allah untuk kita semua sangatlah berat. Tidak hanya diuji dengan ibadah tetapi kita juga diuji dengan kepedulian dan kesabaran yang  sangat luar biasa terhadap sesama dalam kondisi COvid -19 yang memporak porandakan dunia. Bukan tidak mungkin bahwa kita saat dalam kondisi  kekurangan namun demikian jiwa sosial kita masih tinggi untuk saling membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan.Di tengah masa sulit begini kita masih juga harus bersyukur karena masih ada kesempatan untuk menimba ilmu melalui media daring. Hal ini kita lakukan bukan hanya sebagai tuntutan tetapi semata-mata demi untuk meningkat kompetensi kita dalam melayani anak-anak didik  di bangku sekolah. Semakin banyak pengalaman maka pelayanan kita kepada siapa  saja akan semakin prima.

Mengomentari ceritera yang disajikan oleh Pak Jay dalam videonya yang berjudul NaikTanpa Persiapan, Turun Tanpa Penghormatan. Bahwa apa yang dilakukanya dalam ceritera itu sangatlah positif meski keputusan yang diambil tanpa persiapan seperti itu sarat dengan risiko. Tentu ada alasan yang membuatnya berani ambil keputusan menerima tawaran semacam itu, sebagaimana kita ketahui bahwa kesempatan tidak akan datang untuk kedua kali. Kemungkinan kedua beliau mengambil keputusan itu akan digunakan sebagai pengalaman, karena pengalaman adalah guru terbaik untuk memperoleh kesuksesan. Menurut saya beliau adalah seorang yang selalu optimis bisa maju dan cenderung pantang menyerah serta kaya ide dan gagasan. Terbukti ketika  mengalami kendala dengan laptopnya beliau masih mencari solusi bagaimana agar tetap bisa mengisi acara tersebut sebagai bentuk tanggung jawab dan kosekwensi agar tetap mendapat kepercayaan dari orang lain, sikap semacam ini identik dengan sikap gigih dan pantang menyerah. Makna yang dapat diambil kejadian semacam itu dapat diduplikasi oleh orang lain yang mengetahui peristiwa tersebut untuk dilakukan dalam moment yang meskipun tidak sama tetapi menuntut keberanian yang sama seperti itu.  

Apapun yang dilakukan manusia di dunia mengandung risiko, seseorang yang tak mau menanggung risiko dalam melakukan sesuatu berarti nyalinya kecil dan mentalnya lemah. Manusia dengan tipe ini cenderung negative tinking dulu sebelum bertindak akibatnya kegagalan demi kegagalan yang dialami tidak akan memberi pencerahan baginya tetapi malah sebaliknya, mereka akan semakin takut untuk bertindak. Sehingga orang-orang seperti ini akan selalu pasif di manapun mereka berada.

Pelajaran berikutnya yang dapat diambil adalah seberapa kecilnya jasa atau perbuatan seseorang meskipun tak kasat mata kelak akan mendatangkan keuntungan bagi pelakunya. Ibarat kita akan panen jagung kalau kita menanam jagung, tidak akan mungkin terjadi kita panen padi padahal yang kita tanam jagung. Artnya didunia ini berlaku hukum kausalitas yaitu sebuah prinsip sebab akibat yang ilmu dan pengetahuan yang secara otomatis bisa diketahui tanpa membutuhkan pengetahuan dan perantara ilmu yang lain, bahwa  setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan.

Demikian sedikit yang dapat saya tuliskan sehubungan dengan ceritera tentang Naik Tanpa Persiapan, Turun Tanpa Penghormatan. Kesimpulannya bahwa segala sesuatu itu akan kita dapatkan hasilnya apabila kita memiliki tekad dan semangat yang kuat. Yang lebih berharga lagi adalah hikmah yang akan kita dapat sangatlah besar apabila kita melakukan segala sesuatu itu tanpa pamrih didasari dengan rasa ikhlas Lillahi ta'ala.



6 komentar:

  1. Betul sekali. Ketika niat kita ikhlas maka akan dibalas dengan keikhlasan hati dan dimudahkan segala urusannya.

    BalasHapus
  2. Betul Ibu. Segala sesuatu dilakukan dengan ikhlas, kerelaan hati, sepenuh hati, akan membuat segalanya menjadi baik dan lancar. Amin.

    BalasHapus