AKU .......DALAM
BELANTARA
KATA & CINTA
Aku terlahir dari
belantara kata-kata
dari dalamnya palung
makna,
hingga suatu ketika
menjelma menjadi
sebuah makna
dalam baris – baris
sajak cinta
Aku lahir dari rahim
bumi
dan tumbuh
berurat berakar
bak ilalang
di musim semi,
‘tuk membebaskan
kata-kata
dari penjara dusta
menafikkan setiap
jengkal arti
menjadi prasasti
Dalam puisi aku
sembunyi
mendera rasa pada
satu senja,
aku mengembara dari
remah-remah makna
yang tercampakkan dari buku tua,
dan aku tak peduli
makna yang hendak kau
beri
pada setiap jejak
langkahku,
tidak juga resah
bila harus berakhir
di keranjang sampah,
karena puisiku
hanyalah setumpuk kata
yang kupungut dari
bejana sunyi
satu demi satu.
Mendera rasa, pada
malam menua
dan aku masih
berpetualang
mencari sisa-sisa kata
yang terlupa atau
mungkin sembunyi
pada bejana hati
karena syairku
hanyalah selembar makna
yang kuambil dari
relung sepi
masih satu demi satu
Jangan mengeluh, jangan pula mengaduh
saat kau eja lariknya
karena di situ bukan
untuk lengkapi inginmu
bukan pula sembunyi
dari bayang lalu
sebab kata-kata dalam
syairku adalah fana
dalam angin kutepis
segala ingin
sementara dalam diam
....
tak kutemukan
pengharapan.
Mungkin itu yang
sempat terucap
dalam sanubari hatimu
aku hanya menebak dan
mengiranya
selebihnya .....hanya
engkau
yang berhak ‘tuk
menjawabnya
Kini semua tinggal
kenangan,
namun aku bersyukur
.....
telah sempat kutulis
semua ini
dengan pena kecilku
untukmu
meski hanya beberapa
untaian kata
yang mungkin tak
bermakna
ku berharap goresan
pena kecil ini
kelak menjadi saksi
bisu
‘tuk jadi sejarah
kecil
yang pernah terukir
di antara kita
Kelak suatu saat
nanti
goresan pena kecil
ini
‘kan menjadi saksi
bisu,
saksi bisu yang ‘kan dapat bererita
tentang sejarah antara kita
di kawah Candradimuka
yang sempat
mengentaskan
rajut asa cinta kita
semua
Kuyakin sepenuhnya
.....
kelak entah berapa
lama
goresan pena
kecil tak bermakna ini
jika tiba saatnya
kita pasti ingin
membukanya kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar